ADINDA|poems . stories . fashion

menoreh tinta, tanpa suara

Elegi Indonesiaku

  • March 10, 2016 6:16 am
eb24c183ffce6b971bf87595d523ec20

(Source: www.pinterest.com)

Selamat pagi kuucapkan untukmu, Indonesiaku

Ditemani oleh Mentari yang beranjak pergi menyinari seantero negeri

Yang lantas menjadi saksi bisu angkuhnya negeri ini

Ditinggali oleh pemuda-pemudi yang malu mengakui

 

Indonesia,

Negeri kaya adat istiadat warisan bangsa

Bermartabat dan berbudaya singgasana para raja

Syurga tersembunyi ditengah khatulistiwa

Dikata

 

Lantas aku duduk termenung,

Bergandengan dengan Surya yang menepi bersiap untuk berlabuh

Kupandangi langit Indonesiaku, kemudian tertegun

Mendapati budaya yang di agungkan, luruh

 

Ku tersentak, berdiri

Memijak tanah airku yang tengah gering

Mengikuti dorongan angin, melangkah tak pasti

Terombang-ambing dalam samudra, lupa diri

 

Selamat malam, Indonesiaku

Diiringi oleh sang Rembulan yang telah hadir menampakkan raganya

Ku berdecak, sembari menahan air di pelupuk mata

Berharap kelak tiba saatnya, roda kembali berputar

 

(Oleh: Adinda Pradnya Paramitha)

5 Comments

  1. dananjaya.rijaluzaman says:

    Wuih aku tidak tahu kamu jago berpuisi Din. Salut, isi puisinya juga mengangkat tanah air kita (setidaknya itu yang aku tangkap. Saya tidak terlalu memahami puisi soalnya hehe)

  2. bisama says:

    mantappp.. salah satu contoh warga negara yang baik

  3. satriyo.sriwibowo.m says:

    Senang melihat tulisanmu yang seperti ini!

Leave a Reply